Ternate menyimpan kekayaan budaya yang berpadu sempurna dengan cita rasa khas kuliner Ternate. Kota ini bukan sekadar destinasi wisata alam. Banyak pelancong datang kembali hanya demi mencicipi makanan tradisional yang menggoda. Dua hidangan populer menonjol di antara sajian khas lainnya. Ikan bakar rica dan bubur sagu menghadirkan pengalaman rasa kuliner yang benar-benar unik dan menggugah selera.
Ikan Bakar Rica: Pedasnya Menggigit, Aromanya Menggoda
Warga Ternate selalu menyajikan ikan bakar rica dengan ikan laut segar. Mereka membakar ikan langsung di atas bara api panas. Bumbu rica terbuat dari cabai, bawang, dan rempah asli Maluku. Rasa pedas dan gurih berpadu dengan aroma asap yang menggoda. Setiap suapan memberi kejutan rasa kuliner yang kuat dan membekas. Pelengkap seperti sambal dabu-dabu dan nasi hangat menyempurnakan kelezatan hidangan ini.
Pilihan Ikan Segar Menambah Nikmat
Penjual ikan di pasar Ternate menawarkan beragam jenis ikan hasil tangkapan pagi hari. Beberapa pilihan populer termasuk cakalang, baronang, dan kakap. Warga lokal membersihkan ikan lalu merendamnya dalam bumbu rica selama beberapa jam. Proses itu membuat rasa pedas lebih meresap sampai ke daging terdalam. Pelanggan pun bisa memilih sendiri ikan favorit sebelum dimasak langsung.
Bubur Sagu: Manis, Kenyal, dan Penuh Tradisi
Berbeda dari ikan bakar rica, bubur sagu menyajikan sensasi manis yang menenangkan. Sajian ini berasal dari tepung sagu pilihan dan santan kelapa. Warga Ternate memasaknya perlahan agar teksturnya tetap lembut dan tidak menggumpal. Mereka biasanya menambahkan gula merah cair dan parutan kelapa untuk rasa lebih kaya. Rasa kuliner bubur sagu cocok disantap saat sore atau setelah makan berat.
Tradisi Kuliner yang Bertahan Lama
Kedua sajian tersebut tidak hanya menggugah selera, tapi juga merepresentasikan budaya kuliner masyarakat Ternate. Ikan bakar rica mewakili kekayaan laut dan warisan rempah dari tanah Maluku. Sementara itu, bubur sagu menggambarkan hubungan erat masyarakat dengan hasil alam lokal. Setiap rumah tangga di Ternate menyajikan dua makanan ini dalam berbagai momen penting. Karena itu, rasa kuliner ini menyatu dengan tradisi dan kebersamaan.
Tempat Terbaik Menikmati Kuliner Ternate
Warung makan di dekat pelabuhan menyajikan ikan bakar rica langsung dari dapur arang mereka. Suasana pinggir laut menambah kenikmatan saat menyantap makanan ini. Beberapa kafe dan restoran keluarga juga menyajikan versi modern bubur sagu. Pelancong bisa merasakan cita rasa kuliner otentik dengan suasana hangat dan ramah. Jangan lupa tanyakan rekomendasi kepada warga lokal untuk menemukan tempat terbaik.
Perpaduan Rasa yang Saling Mengimbangi
Menyantap ikan bakar rica lalu menikmati bubur sagu menciptakan perpaduan rasa yang seimbang. Pedas dan manis bertemu dalam harmoni sempurna. Tekstur lembut bubur membantu menyejukkan lidah setelah rasa rica yang membara. Kombinasi ini cocok untuk segala musim dan waktu makan. Tak heran banyak wisatawan menyebut keduanya sebagai rasa kuliner Ternate paling mengesankan.
Tips Menjelajah Kuliner di Ternate
Datanglah ke pasar pagi agar bisa memilih ikan segar secara langsung. Pilih ikan berukuran sedang supaya mudah matang merata. Mintalah tingkat kepedasan sesuai selera agar tidak terlalu menyengat. Untuk bubur sagu, pilih yang masih hangat dengan kelapa parut segar. Cobalah kombinasi keduanya di satu tempat untuk pengalaman rasa kuliner yang lengkap.
Kreasi Modern Tanpa Kehilangan Ciri Asli
Beberapa koki muda di Ternate mulai menciptakan versi baru dari hidangan ini. Mereka menambahkan saus kecombrang atau daun jeruk untuk rasa ikan yang lebih tajam. Bubur sagu juga kini hadir dengan topping modern seperti potongan buah atau kacang sangrai. Meskipun ada variasi, para pelaku kuliner tetap menjaga keaslian rasa kuliner tradisional. Inovasi tersebut justru memperkaya warisan kuliner lokal.
Kuliner Ternate Tinggalkan Kesan Mendalam
Pelancong yang mencicipi ikan bakar rica dan bubur sagu sering membawa kenangan pulang. Rasa kuliner yang kuat dan autentik membuat lidah terus merindukannya. Banyak dari mereka akhirnya mencoba memasaknya sendiri di rumah. Meskipun hasilnya tak selalu sama, pengalaman kuliner itu tetap berkesan. Tak jarang, mereka kembali lagi ke Ternate hanya demi sajian ini.