Lapped: Makanan Khas Medan yang Menyimpan Cerita dan Rasa

Salah satu kuliner unik yang berasal dari kota ini adalah lapped. Makanan ini menyimpan makna budaya yang dalam, tak hanya sekadar hidangan, tetapi juga sebuah cerita yang menceritakan perjalanan sejarah dan tradisi masyarakat Medan. Lapped menjadi salah satu hidangan yang mewakili rasa kuliner Medan yang kaya dan beragam.

Asal Usul Lapped: Sebuah Warisan Budaya

Nama lapped sendiri berasal dari bahasa daerah yang berarti “kue lapis” karena bentuknya yang berlapis-lapis. Seiring berjalannya waktu, lapped telah menjadi bagian penting dari identitas kuliner masyarakat Medan. Makanan ini mengandung simbolisme yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat, di mana lapisan-lapisan pada lapped melambangkan perjalanan hidup yang penuh dengan berbagai lapisan pengalaman.

Tidak hanya memiliki cerita yang menarik, lapped juga merupakan produk yang memiliki keunikan dalam cara pembuatannya. Semua bahan tersebut disusun dalam lapisan-lapisan, kemudian dikukus hingga matang. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama, namun hasilnya sangat memuaskan, dengan rasa yang lezat dan tekstur yang kenyal.

Rasa Kuliner yang Menggugah Selera

Rasa kuliner Medan memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Lapped, dengan teksturnya yang kenyal dan cita rasa manis dari gula merah, menyuguhkan sensasi tersendiri saat kita menyantapnya. Pada setiap gigitan, Anda akan merasakan perpaduan rasa antara kelapa parut yang gurih dan manisnya gula merah yang melumer di mulut.

Lapped sebagai Makanan yang Menghargai Tradisi

Lapped tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari upacara adat dan perayaan dalam budaya Medan. Biasanya, masyarakat menyajikan lapped pada acara pernikahan, pesta adat, atau perayaan besar lainnya. Kehadirannya dalam setiap acara menunjukkan penghargaan terhadap tradisi dan nilai-nilai yang dijaga oleh masyarakat Medan selama berabad-abad. Dalam konteks ini, lapped menjadi simbol kebersamaan dan saling menghormati antar sesama, serta sebagai wujud rasa syukur atas berkah yang telah diterima.

Acara keluarga sering kali mengaitkan makanan ini, di mana generasi muda belajar langsung cara membuat lapped dari generasi sebelumnya. Proses pembuatan lapped yang memerlukan ketelitian dan kesabaran sering kali digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai kesabaran, kekompakan, dan penghargaan terhadap warisan budaya. Dengan demikian, lapped bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga alat pendidikan bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan menghargai budaya mereka sendiri.

 Cara Membuat Lapped

Berikut adalah cara membuat lapped khas Medan yang mudah diikuti. Lapped, atau lapek, adalah kue tradisional khas Medan yang terbuat dari beras ketan, kelapa parut, dan gula merah, dengan lapisan-lapisan yang menggoda. Berikut resep lengkapnya:

Bahan-bahan:

  • 250 gram beras ketan (rendam semalaman)
  • 200 gram kelapa parut kasar (ambil dari kelapa yang sudah diparut)
  • 200 gram gula merah, serut halus
  • 1 lembar daun pandan
  • 500 ml air matang
  • 1 sendok teh garam

Langkah-langkah Membuat Lapped Khas Medan:

  1. Persiapan Beras Ketan:
    • Setelah merendam beras ketan semalaman, tiriskan beras ketan dan kukus dalam dandang selama kurang lebih 20-30 menit hingga matang dan pulen. Pastikan beras ketan tidak terlalu kering, sehingga hasilnya tetap kenyal.
  2. Membuat Kelapa Parut yang Gurih:
    • Dalam sebuah wadah, campurkan kelapa parut dengan gula merah serut dan garam. Aduk rata hingga gula merah larut dan tercampur dengan kelapa parut. Hal ini akan memberikan rasa gurih manis pada kelapa yang sangat cocok untuk lapisan lapped.
  3. Menyiapkan Daun Pandan:
    • Ikat daun pandan menjadi satu simpul untuk memberikan aroma harum pada lapped. Biasanya, daun pandan ini dimasukkan dalam kukusan atau digunakan sebagai pengharum dalam proses pemasakan.
  4. Menyusun Lapisan Lapped:
    • Siapkan cetakan atau loyang yang telah dilapisi dengan daun pisang agar lapped tidak lengket. Jika tidak ada daun pisang, loyang bisa langsung digunakan, tetapi lebih baik dilapisi dengan plastik atau daun pisang agar aromanya lebih sedap.
    • Letakkan lapisan pertama beras ketan kukus di dasar loyang, ratakan dan tekan-tekan agar padat.
    • Tambahkan lapisan kelapa parut dengan gula merah di atas ketan yang sudah dipadatkan. Tekan sedikit agar lapisan pertama dan kedua menempel dengan baik.
    • Lanjutkan dengan menambahkan lapisan beras ketan di atas kelapa, lalu lapisan kelapa lagi, dan seterusnya, hingga semua bahan habis. Pastikan setiap lapisan tertekan dengan baik.
  5. Proses Pengukusan:
    • Kukus lapped yang sudah disusun tadi selama sekitar 1-1,5 jam atau hingga matang sempurna. Cek dengan tusuk sate, jika keluar bersih, berarti lapped sudah matang. Pastikan menggunakan api kecil agar lapisan tidak mudah gosong.
  6. Penyajian:
    • Setelah matang, angkat lapped dan biarkan dingin sejenak sebelum dipotong-potong. Anda bisa memotongnya dengan ukuran sesuai selera, biasanya dalam bentuk kotak atau segitiga.

Tips:

  • Gunakan kelapa parut yang segar untuk mendapatkan rasa yang lebih lezat.
  • Jika ingin varian rasa, Anda bisa menambahkan bahan seperti durian pada lapisan kelapa untuk memberikan rasa yang lebih khas.
  • Untuk tampilan yang lebih menarik, Anda bisa menambahkan pewarna alami, seperti daun pandan hijau, pada lapisan beras ketan.

Lapped dalam Perkembangan Kuliner Medan

Seiring berjalannya waktu, kuliner Medan, termasuk lapped, mengalami berbagai inovasi yang menjadikannya semakin menarik untuk dicoba. Meski demikian, meskipun ada variasi baru dalam cara penyajian dan bahan, lapped tetap mempertahankan karakteristik tradisionalnya. Di beberapa tempat, Anda dapat menemukan lapped dengan tambahan bahan seperti coklat atau durian, yang memberi sentuhan modern pada hidangan ini.

Namun, meskipun ada banyak perubahan dan kreasi baru dalam kuliner Medan, lapped tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin merasakan cita rasa asli dari kota ini. Berbagai restoran dan penjual makanan di Medan dengan bangga menyajikan lapped kepada para wisatawan dan penduduk lokal. Hal ini menunjukkan bahwa lapped tetap memiliki tempat khusus di hati banyak orang, baik yang sudah lama mengenal makanan ini maupun yang baru pertama kali mencobanya.

Pengaruh Lapped terhadap Pariwisata Kuliner

Banyak wisatawan yang datang ke kota ini tidak hanya untuk menikmati pemandangan indah dan budaya yang kaya, tetapi juga untuk mencicipi hidangan-hidangan khas Medan, termasuk lapped. Wisata kuliner ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung yang ingin merasakan langsung cita rasa kuliner tradisional yang telah melegenda.

Selain itu, kehadiran lapped juga memberi dampak positif terhadap perekonomian lokal, terutama bagi para pengrajin dan penjual makanan. Mereka tidak hanya mendapatkan keuntungan dari penjualan lapped, tetapi juga turut melestarikan kuliner tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas kota Medan. Di sisi lain, lapped menjadi jembatan yang menghubungkan generasi muda dengan sejarah kuliner mereka, memperkenalkan mereka pada kekayaan budaya yang ada di kota mereka.

Lapped bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan simbol dari rasa kuliner Medan yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai budaya.  Sebagai bagian dari perayaan adat dan warisan budaya, lapped mengajarkan kita untuk lebih menghargai dan menjaga tradisi, serta memberikan kita kesempatan untuk merasakan sejarah dalam setiap lapisan cita rasanya.

Dengan perkembangan kuliner yang semakin pesat, lapped tetap bertahan sebagai salah satu hidangan yang mewakili keaslian dan kearifan lokal Medan. Baik dalam acara adat maupun dalam keseharian, lapped tetap mengukir cerita dan rasa yang tak terlupakan bagi setiap orang yang mencicipinya.

 

Scroll to Top